Pencarian Peluang Usaha

Custom Search

Aneka macam plastik

sinar plastik

Search All Machine

Minggu, 23 Mei 2010

Usaha Antar Jemput Anak Sekolah

Bisnis Sampingan: Antar Jemput Anak Sekolah
Pagi hari, peluang apa yang bisa dilakukan karena kita punya aset mobil?

Sekedar berbagi ide.
Setiap tahun ajaran baru, orang tua sibuk memilih sekolah dengan kelebihan dan fasilitas yang dijanjikan, seperti layanan antar jemput sekolah. Kondisi ini membuka peluang bisnis bagi kita. Selain menguntungkan, bisnis ini mudah pengelolaannya, hanya dibutuhkan merawat mobil dan waktu yang cukup dua kali sehari yaitu berangkat dan pulang sekolah.
Waktu yang kita butuhkan adalah pagi hari sebelum pukul tujuh dan siang hari sekitar pukul setengah dua. Bisa dikelola sendiri, tetapi jika tidak, kita bisa menyewa seorang supir.

Siapa Konsumennya?
Target konsumen kita adalah siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah umum.

Bagaimana Memulainya?
Jika kita sudah mempunyai mobil dengan jenis yang bisa muat banyak orang, kita bisa segera memulai bisnis ini. Dan apabila belum mempunyainya, kita bisa membeli baik bekas maupun baru.
Dalam menawarkan jasa kita, bisa menggunakan cara brosur yang disebarkan pada orang tua murid. Untuk menemui mereka, gunakan waktu tertentu, seperti penerimaan rapor dan penerimaan siswa baru. Harga yang kita tawarkan bervariasi tergantung jarak rumah masing-masing anak dengan sekolah, yaitu antara Rp. 150 ribu sampai Rp. 350 ribu per bulannya.

Adakah Hambatannya?
Kendala yang mungkin terjadi adalah memuaskan keinginan anak-anak pemakai jasa kita. Kalau kita atau supir yang kita gunakan kurang disukai anak-anak tersebut, bisa jadi mereka menginginkan jasa lain atau diantar sendiri oleh orang tua mereka.

Untuk mempermudah target pasar, kita bisa mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan pihak sekolah. Syarat yang diberikan pihak sekolah biasanya tidak sulit . Cukup mempunyai mobil sendiri, mengisi formulir dan membayar fee per anak sekitar 2,5 % sampai 5 %. Untuk hal ini, pengelolaan dikoordinir oleh pihak sekolah untuk dibagi sesuai jumlah armada.
Tidak bisa kita lupakan adalah pelayanan kepada anak-anak pengguna jasa kita tersebut. Di antara yang bisa kita berikan adalah komunikasi yang baik, kebersihan mobil dan perawatannya, serta wewangian dan musik khas anak.
Jika pihak sekolah masih memerlukan armada lagi, kita harus menambah mobil kita dan menawarkan kembali kepada sekolah. Mendapat mobil ini bisa dengan cara kredit atau tunai, tergantung kondisi keuangan kita.

Kamis, 06 Mei 2010

Bisnis Warnet & Game Online

Bisnis Warnet & Game Online? kenapa nggak? tapi hati-hati.. salah perhitungan bukannya untung malah buntung..Banyak faktor yang harus diperhatikan seperti; lokasi, kenyamanan ruangan, kenyamanan kecepatan, serta biaya operasional bulanan… berikut adalah gambaran kasar modal untuk membuka warnet dan game online.

1. Warnet Buka 18 Jam/hari
Server Warnet:
Intel Pentium IV 3.0Ghz HyperThread, Visipro1024 MB ddr PC 3200-Dual Channel, Geforce Ultimate Edition 128MB, Seagate 80 GB SATA HDD, DVD RW, Floppy, USB Card Reader, USB Bluetooth, Casing Simbadda, Mouse + Keyboard Optical, Monitor SPC 17’
Rp. 5.800.000

Alternatif:
Intel Pentium IV 3.0Ghz HT, Visipro 512 MB ddr PC 3200, Geforce 440 128MB, Seagate 80 GB SATA HDD, DVD Rom, Floppy, USB Bluetooth, Casing Simbadda, Mouse + Keyboard Optical, Monitor SPC 17’
Rp. 5.128.000

CPU Clients Warnet:
Pentium 3 – 700, RAM 128, Hard Disk 15 GB, CD ROM, VGA AGP 16 MB, Sound Card, Floppy, Casing ATX Baru (tidak bisa terpisah), monitor 15″ @Rp. 1.050.000
Warnet 5 PC : 5 X 1.050.000 = Rp. 5.250.000

Software (original )
OS Windows Server Rp. 1.200.000
OS Clients Windows XP Home Rp. 775.000 X 4 = Rp. 3.100.000
Software Billing Rp. 650.000
(ket. Jika menggunakan Linux biaya bisa ditekan hingga 90%)

Biaya Setup Koneksi Warnet:
Setup Server Rp. 300.000
Setup & Instalasi 4 titik Rp. 600.000

1 Switch 4 Port @ Rp. 167.000 Rp. 167.000
50 m kabel UTP 5E @ Rp. 4.000 Rp. 200.000
Rp. 1.267.000

TOTAL INVESTASI INFRASTRUKTUR:
Rp. 5.128.000 + Rp. 1.200.000 + Rp. 5.250.000 + Rp. 3.100.000 + Rp. 1.267.000 :
Rp. 15.945.000

Biaya Operasional:
ADSL Unlimited Warnet, Rp. 1.750.000/bulan atau
Fastnet Internet Cable up to 3Mbps, Rp. 1.195.000/bulan
1 orang operator Rp. 1.000.000/bulan
Tagihan Listrik:Rp. 300.000/bulan
Sewa Tempat: Rp. 1.000.000/bulan
TOTAL Biaya Operasional Bulanan (ADSL):
1.750.000 + 1.000.000 + 300.000 + 1.000.000= Rp. 4.050.000
TOTAL alternatif Biaya Operasional Bulanan (Cable):
1.195.000 + 1.000.000 + 300.000 + 1.000.000= Rp. 3.495.000

TOTAL Proyeksi Pendapatan Bulanan jika tarif Rp. 4000/jam (ADSL):
5 PC warnet X 18 jam X 26 hari X Rp. 4.000 = Rp. 9.360.000
9.360.000 – 4.050.000 = Rp. 5.310.000
TOTAL Proyeksi Pendapatan Bulanan jika tarif Rp. 4000/jam (Cable):
5 PC warnet X 18 jam X 26 hari X Rp. 4.000 = Rp. 9.360.000
9.360.000 – 3.495.000 = Rp. 5.865.000

Selesai untuk itung2xan warnet….

2. Game Online Buka 24 Jam/hari
Server Game Online:
Intel Pentium IV 3.0Ghz HyperThread, Visipro1024 MB ddr PC 3200-Dual Channel, Geforce Ultimate Edition 128MB, Seagate 80 GB SATA HDD, DVD RW, Floppy, USB Card Reader, USB Bluetooth, Casing Simbadda, Mouse + Keyboard Optical, Monitor SPC 17’
Rp. 5.800.000

CPU Clients Game Online:
AMD Athlon 64bit, 3000+, Memory 512MB DDR PC3200, Graphic Card 128MB ati radeon 9550, HDD 80 GB, CD Rom, Case ATX Mini Tower, Keyboard & Mouse Monitor GTC 17″Perfect Flat
Rp. 4.300.000
10 PC Client Game Online:10 X 4.300.000 = Rp. 43.000.000

Biaya Setup Game Online:
Setup Server Rp. 300.000
Setup & Instalasi 10 titik Rp. 1.500.000
Setup game Rp. 100.000
1 Switch 16 port 10/100 Rp. 420.000
30 m kabel UTP 5E @ Rp. 4.000 Rp. 120.000+
Rp. 2.440.000

Biaya Operasional Bulanan:
Koneksi Server Wireless Paket Game Online Rp. 3.000.000/bulan
Operator 2 Orang Operator @Rp. 1.000.000/bulan = Rp. 2.000.000/bulan
Tagihan Listrik Rp. 300.000/Bulan
Sewa tempat Rp 1.000.000/bulan

Total Biaya Operasional Bulanan:
3.000.000 + 2.000.000 + 300.000 = Rp. 5.300.000

Total Proyeksi Pendapatan Bulanan
(2 paket: Paket Regular dan Hemat):
10 PC Game Online X 12 jam X 26 hari X Rp. 3.500 = Rp. 10.920.000
10 PC Game Online X 6 jam X 26 hari X Rp. 1.500 = Rp. 2.340.000

10.920.000 + 2.340.000 = Rp. 13.260.000
13.260.000 – 5.300.000 = Rp. 7.960.000

Nah.. lumayan pusing yaa…
itu baru estimasi loh… banyak faktornya nanti seperti;
hari libur, sepi pengunjung dll

Kamis, 29 April 2010

peluang usaha pembayaran listrik online

PELUANG USAHA DARI PEMBAYARAN LISTRIK

Kebijakan PLN untuk mengalihkan sistem pembayaran rekening listrik secara online melalui bank, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Tidak hanya mempermudah pelanggannya dalam melakukan pembayaran, tetapi juga memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk membuka usaha.
Sejak 2007, PLN Distribusi Jabar Banten telah mengalihkan pelayanan pembayaran rekening listrik pelanggan secara online melalui jasa bank atau dikenal dengan payment point online bank (PPOB).
Hal itulah yang membuat Dadang Budhiana mengembangkan usaha payment point bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hingga saat ini Dadang memiliki 11 payment point yang tersebar di Bandung, Sumedang, dan Subang dengan total pelanggan 16.000 orang.
"Awalnya, saya mengembangkan usaha ini karena sulitnya akses untuk membayar listrik. Sebenarnya jaraknya memang tidak terlalu jauh, tapi membutuhkan biaya transpor yang besar. Biasanya yang dihabiskan untuk ongkos itu sekitar Rp 10.000,00-Rp 15.000,00 untuk pulang pergi. Sementara di Sumedang membutuhkan ongkos sekitar Rp 35.000,00. Atas dasar itulah saya berinisiatif mendirikan payment point yang pertama di daerah Awiligar Kel. Cibeunying pada tahun 2007," kata Dadang.
Dua bulan kemudian, Dadang mengembangkan usahanya dengan membuka di beberapa tempat lain seperti di Padasuka, Jatihandap, Cikadut, dan Cijambe. Tiga bulan kemudian ia pun mendirikan payment point di Sumedang, yaitu satu di daerah Conggeang, dua di Nagrak, dan dua lagi di Kp. Buah Dua. Sementara di Subang, baru ada satu payment point yang didirikan oleh Dadang yaitu di daerah Pagaden.
Dari usahanya tersebut, sebagian keuntungannya Dadang gunakan untuk pembangunan desa setempat. "Sekitar 40% dari keuntungannya masuk desa. Selain itu, kami juga menyisihkan Rp 50,00 per pelanggan per bulan dari keuntungan kami untuk kegiatan sosial. Uang tersebut kami gunakan untuk membayar rekening listrik dua orang jompo dan tidak mampu serta empat masjid. Jadi, kami tidak murni bisnis, tapi juga untuk membantu masyarakat," ucap Dadang.
Sebenarnya, payment point milik Dadang sebelumnya berjumlah 13 loket. Namun, semakin maraknya masyarakat yang membuka usaha serupa membuat Dadang harus menutup dua payment point miliknya.
Belum adanya regulasi yang mengatur mengenai jarak antar-payment point menjadi kendala tersendiri. "Perlu diadakannya suatu peraturan yang mengatur mengenai jarak antar-payment point yang lama dengan yang baru. Saat ini saja, seluruh loket saya yang biasanya ada 3.000-4.000 pelanggan, kini hanya 2.500 per loket. Hilangnya sampai 1.500," tutur Dadang.
Kendala lain yang dihadapi adalah sering kali sistem payment point itu mengalami eror. Dadang berharap, ke depannya sistem aplikasi jaringannya bisa lebih diperbaiki sehingga dalam melakukan pelayanan pun dapat maksimal.
Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengelola Payment Point Jabar-Banten (AP3JB) Agust Sutisna. Menurut dia, karena payment point menggunakan teknologi baru, diharapkan sistem yang ada pun harus benar-benar mendukung.
Sementara untuk regulasi, dikatakan Agust, dalam hal ini merupakan hal yang penting. Jangan sampai karena kemudahan ini akan memunculkan persaingan yang tidak sehat di masyarakat. "Jadi yang kami butuhkan adalah sistem jaringan yang baik agar dapat mengedepankan kelancaran dan yang tidak kalah penting juga adalah pembentukan regulasi, agar masing-masing dapat saling mengamankan usahanya tanpa saling berebut. Mudah-mudahan dengan ini dapat terpenuhi segala aspek dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, serta pengamanan usaha pun bisa terjaga," ungkap Agust. (Fitri Rumantris/"PR")***

Sumber: Harian Pikiran Rakyat, Rabu 31 Desember 2008

Senin, 22 Maret 2010

Peluang Usaha Susu Kedelai

Peluang Usaha Susu Kedelai, Modal Kecil Untung Lumayan
July 3rd, 2009

mesin susu kedelai maksindo
Selama beberapa tahun ini, Maksindo telah mencetak ratusan pengusaha susu kedelai di berbagai penjuru Indonesia. Kami sangat bersyukur dengan hal ini, karena sangat sesuai dengan cita-cita kami untuk turut serta mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja baru dengan mesin-mesin kami. Kami berharap, Maksindo terus dapat berperan serta dalam hal ini.

Peluang usaha susu kedelai masih terbuka lebar untuk siapa saja. Modal untuk usaha susu kedelai tidaklah besar. Anda cukup memiliki satu mesin susu kedelai, dan Anda bisa langsung memulai usaha Anda hari itu juga. Proses pembuatan susu kedeloai dengan mesin sangat mudah dan cepat. Hal ini berbeda sekali jika Anda menggunakan cara manual

Berdasarkan pengalaman salah satu customer kami, 1 kg kedelai bisa menjadi rata-rata 50-70 bungkus susu kedelai kemasan plastik. Satu bungkus dijual dengan harga Rp 1000 - Rp 2000 (tergantung dimana lokasi kota Anda). Anda bisa bayangkan, 1 kg kedelai saat ini harganya sekitar Rp 6-7 ribu. Profit dari usaha susu kedelai ini bisa Anda hitung sendiri

Dapatkan support dari team kami untuk memajukan usaha Anda, khususnya dalam pengadaan mesin pengolah susu kedelai. Pengalaman kami selama ini sangat berguna bagi kesuksesan Anda

Dapatkan mesin susu kedelai hanya di Maksindo, klik www.SusuKedelai.net

Salam sukses

Kamis, 11 Februari 2010

Menjadi Sub Agen Gas Elpiji


Menjadi Sub Agen Gas Elpiji

Kebutuhan masyarakat akan konsumsi gas elpiji saat ini semakin meningkat tajam. Hal tersebut terjadi seiring dengan adanya program pemerintah yang malakukan konversi dari minyak tanah ke gas elpiji. Kebutuhan akan gas yang berukuran 3 kg hingga 12 kg semakin tinggi di tingkat masyarakat kelas menengah hingga kelas atas sekalipun. Bahkan di banyak tempat, agen-agen minyak tanah kini telah beralih jalur menjadi agen gas elpiji.
Belum meratanya agen dan sub agen yang ada di berbagai daerah menjadi salah satu faktor kenapa menekuni bisnis ini cukup menjanjikan. Ada beberapa wilayah yang tidak memiliki sub agen yang dekat, sehingga ketika membutuhkan gas elpiji harus membeli ke agen yang jaraknya cukup jauh.
Sebuah sub agen sendiri dikenal sebagai sebagai turunan dari agen yang menerima pasokan resmi dari dan langsung dari depot pertamina. Setelah itu kemudian sub agenlah yang menjual dan mendistribusikan kepada pengecer atau warung-warung yang berada di sekitar lokasi sub agen. Dan selama ini, sistem pendapatan yang biasa diterapkan dalam bisnis tersebut adalah bagi hasil dengan agen yang manyalurkan gas elpiji tersebut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menjalankan usaha ini yang pertama adalah menyiapkan sebuah lokasi usaha atau tempat yang cukup luas. Ukuranya minimal bisa menampung gas elpiji berukuran 3 kg sebanyak 200 tabung. Setelah itu mencari agen resmi yang menampung gas pasokan dari pihak pertamina. Kemudian disitu dibicarkan sistem kerjasama apakah agen tersebut mengizinkan Anda untuk menjadi sub agennya. Ketika kerjasama sudah disepakati antara kedua belah pihak, langkah berikutnya adalah meminta izin pada lingkungan yang Anda tempati. Hal ini perlu dilaksanakan karena nantinya proses bongkar muat gas tersebut selain menimbulkan kebisingan juga menimbulkan resiko-resiko yang lain. Dan yang paling penting adalah modal yang Anda miliki cukup sebagai jaminan agen akan selalu memberikan pasokan gas elpijinya.
Hambatan yang biasa terjadi pada sub agen gas elpiji ini adalah terlambatnya pasokan dari agen. Kemudian juga adanya pengurangan pasokan dari agen karena pasokan dari pertamina juga berkurang. Dan yang paling utama itu lingkungan yang Anda tempati menjadi tidak nyaman karena adanya aroma gas, meskipun gas dari tabung telah habis, aroma gasnya masih tercium. Hal itu jika dibiarkan akan menimbulkan gangguan kesehatan dan cukup membahayakan jika terkena percikan api.
Untuk itulah, standar keamanan berupa pagar yang memadai dan cukup tinggi bisa Anda lakukan. Hal ini demi kemanan timbunan gas yang ada agar terhindar dari pencurian dan dari tindakan yang dapat membahayakan misalnya percikan api dari rokok.
Analisa ekonominya:

Modal Awal
Peralatan:
Renovasi tempat usaha Rp. 3.000.000,00
Pemasangan pagar besi Rp. 2.000.000,00
Deposit modal kea gen (untuk 300 gas 3 kg) Rp. 5.000.000,00
Promosi Rp. 100.000,00
Jumlah Rp.10.100.000,00


Perhitungan Laba/ rugi per bulan
Pendapatan
Omzet penjualan ± 300 tabung gas 3 kg
Harga jual gas Rp. 14.000,00 x 300 Rp. 4.200.000,00


Biaya-biaya:
Upah karyawan (penyalur)
3 orang (@ Rp. 300.000,00 Rp. 900.000,00
Pembelian gas Rp. 2.000.000,00
BBM Rp. 150.000,00
Biaya penyusutan peralatan Rp. 210.395,00
Jumlah biaya Rp. 3.260.395,00


Laba bersih Rp. 939.605,00
Catatan: Perlatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp. 10.100.000,00-Rp. 1.000,00)/ 4 = Rp. 2.524.750,00 per tahun atau sama dengan Rp. 210.395,00 per bulan.
Untuk daftar agen gas elpiji ukuran 12 kg dan 15 kg, silakan unduh di
http://gasdom.pertamina.com/Upload/Files/da-lpg12%2650.pdf
Diolah dari berbagai sumber
Sumber gambar: http://www.riau.go.id/foto/123704053614:22:16.jpg
Dipublikasikan pada 12 Pebruari 2010 oleh admin · Kategori Berita-Info Bisnis, Info Produk, Kategori lainnya, peluang bisnis

adbrite

Your Ad Here

Search All